Posted by: deatantyo | May 29, 2010

Belajarlah dari Chris John

“Ini adalah pertarungan yang sangat berat, tapi Saya mencoba terus bertarung seperti Arturo Gatii,” Tegas Chris John. Kemudian lebamlah wajah Chris John…

Oleh : Dea Tantyo

Selamat datang masyarakat Indonesia. Las Vegas, 20 September 2009, nama Negeri ini kembali dipertaruhkan. Menatap semangat juang Chris John dalam laku tanding versus Rocky Juarez, membuat kita harus takjub menggeleng kepala. Bagaimana tidak, tumpahan keringat, kucuran darah, peluh memar di sekujur tubuh, menjadi harga mati untuk menegakkan merah putih di mancanegara.

Adalah Chris John, sosok kurus jangkung yang membayar lunas nama bumi pertiwi di pentas dunia. Pagi itu, tepat di hari fitri, Tuhan mengukir jelas kebesaran-Nya, menegaskan kembali janji-Nya. Lalu ingatlah kita bahwa dibalik kesulitan selalu ada kemudahan, bahwa setelah kesungguhan pasti ada kemenangan, bahwa di balik setiap pengorbanan selalu ada kebahagiaan.

Ya, hari itu kita ditampar oleh wajah John yang babak belur di hantam lawan. Kita di tampar oleh tubuh John yang sempat linglung di tinju lawan. Kita ditampar oleh setiap sobekan kulit John yang menganga akibat bertubi-tubi pukulan lawan. Hari itu kita ditampar oleh setiap keringat dan darah yang mengucur di setiap jengkal kulit John. Pun remuk redam itu, akhirnya berbuah manis : berkibarlah bendera kita di Amerika.

Ah, lihatlah kawan, hari itu seakan kita meneropong dunia maya. Suka tidak suka, Amerika harus takluk, bertekuk lutut di hadapan Indonesia. Setidaknya inilah contoh nyata pelipur lara, saat sosok Ibu Pertiwi jauh menari diatas sosok kerdil Negeri Paman Sam.

Hari itu sepatutnya kita sadar bahwa kadangkala hidup ini menjelma pergelaran tinju kelas bulu. Maka berlatihlah, berlelah-lelahlah, berkorbanlah, dan berusahalah untuk menang. Sebagaimana Chris John mampu melakukannya atas Rocky Juarez!

——–
“Saya mencoba terus bertarung seperti Arturo Gatii!”

(Gatti adalah mantan juara dunia fenomenal asal Kanada yang dijuluki Thunder. Namanya melambung usai melakoni pertarungan trilogi dengan petinju Irlandia “Irish” Micky Ward. 24 Januari 2004, dalam sebuah pertarungan dengan Ward, Gatti bertarung dengan tangan kanan Gatti patah di ronde ke-4. Dan sejak ronde tersebut dia harus tampil dengan satu tangan. Pada ronde ke-12, Gatti bahkan sempat terjatuh. Namun berhasil bangkit dan bertahan hingga pertarungan usai, bahkan memenangkan pertandingan dengan nilai mutlak!)

Maha besar Allah yang tidak mengebiri dan mengerdilkan sikap heroik sebatas faham agama dan nasionalisme. And In the end, the something we take is equal to the something we give. Ya, Kisah Chris John sepatutnya menjadi pelajaran bagi kita.


Leave a comment

Categories